Guru honorer akan diangkat menjadi cpns secara bertahap mulai 2016-2019 mengingat banyaknya jumlah tenaga honorer K2 tenaga guru pendidik di Indonesia.
Seperti informasi yang dilansir dari Liputan6.com yang memberikan pemberitaan bahwa Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Yuddy Chrisnandi menyatakan akan mengangkat hampir 440 ribu tenaga honorer kategori dua (K2) menjadi Pegawai Negeri Sipil(PNS). Proses pengangkatan ini akan berlangsung secara bertahap sampai 2019.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengaku belum mengetahui rencana tersebut dari Kementerian terkait. "Yang tenaga honorer sampai 400 ribu belum terinfokan ke kita. Nanti kita lihat," ujar dia saat ditemui di kantornya, Jakarta.
Bambang menilai, pengangkatan tenaga honorer K2 menjadi PNS tidak bisa dilakukan sekaligus dalam satu tahun. Perlu proses bertahap.
"Tidak akan langsung diangkat semua pada satu tahun, bertahap. Kita lihat setelah ada usulan resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kemenpan," jelasnya.
Dari catatan Kemenkeu, realisasi belanja pegawai hingga 31 Agustus 2015 mencapai Rp 119 triliun atau 64,8 persen dari target APBN-P 2015 sebesar Rp 183,7 triliun. Sementara di periode sampai 29 Agustus tahun lalu, realisasinya 63,4 persen atau Rp 97,1 triliun dari target Rp 153,2 triliun.
Sementara itu informasi yang dilansir dari Tribunnews.com bahwa aksi damai guru honorer yang sejak pagi tadi berjalan di Gedung DPR MPR RI, Senayan, Jakarta Selatan dan di Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi hari ini Selasa membuahkan hasil tak mengecewakan.
"Bersyukur dikabulkan tuntutannya.Akhirnya bisa jadi PNS," kata Rahman. Guru honorer selama 13 tahun di SDN Sayang 4 Cianjur, Jawa Barat ini sangat puas terhadap hasil negosiasi yang sejak pagi diperjuangkan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia dan Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I).
"Keputusan dari Kemenpan dan DPR kita guru honor akan diangkat seluruhnya dengan syarat bertahap. Dari 2016-2019," katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa menurut hasil keputusan negosiasi, guru honorer akan diangkat menjadi PNS dengan memprioritaskan umur dari guru honorer. "Yang paling lama dan tua jadi honorer ya duluan diangkat, paling cepat April 2016,"
Badan Kepegawaian Negeri (BKN) menjanjikan nasib guru honorer tidak selamanya merana. Kebutuhan negara terhadap tenaga pendidik jadi peluangnya. Namun, itu semua bisa dilakukan bila guru honorer mempunyai kompetensi bagus.
Kepala Badan Kepegawaian Negeri (BKN) Bima Haria Wibisana menyarankan para guru honorer mulai memperbaiki kompetensinya. Tentu ini bakal menjadi pertimbangan pemerintah mengangkat derajat mereka.
"Kalau tenaga honorer jangan khawatir tidak diangkat, kan mereka punya kompeten, BKN akan pertimbangkan," ucapnya ketika ditemui di gedung BKN, Jakarta, Kamis (7/1). Seperti dilansir dari Merdeka.com
Namun, bagaimana nasib bagi guru honorer tidak lolos kompetensi? Bima menyarankan mereka mengikuti Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Tentu langkah ini memang butuh beberapa tahap dan jangan berharap lekas diangkat.
"Kalau seandainya punya kompeten tapi enggak diangkat juga, bisa ikut CPNS jangan mengharapkan langsung diangkat,"bebernya.
Maka dari itu, pihaknya mengimbau para guru honorer harus mampu bersaing. Sebab, bila ke depannya persaingan masuk PNS bakal ketat.
"Ya seharusnya para honorer tuh gak harus berharap diangkat, coba deh ikut CPNS bersaing sama anak-anak muda. Anak-anak muda zaman sekarang juga kan," pungkasnya.
Kita tunggu bersama janji pemerintah untuk mengangkat tenaga honorer K2 menjadi cpns di tahun 2016 dan tahun-tahun berrikutnya ini apakah akan menjadi kenyataan atau kah hanya janji semata saja.
Seperti informasi yang dilansir dari Liputan6.com yang memberikan pemberitaan bahwa Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Yuddy Chrisnandi menyatakan akan mengangkat hampir 440 ribu tenaga honorer kategori dua (K2) menjadi Pegawai Negeri Sipil(PNS). Proses pengangkatan ini akan berlangsung secara bertahap sampai 2019.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengaku belum mengetahui rencana tersebut dari Kementerian terkait. "Yang tenaga honorer sampai 400 ribu belum terinfokan ke kita. Nanti kita lihat," ujar dia saat ditemui di kantornya, Jakarta.
Bambang menilai, pengangkatan tenaga honorer K2 menjadi PNS tidak bisa dilakukan sekaligus dalam satu tahun. Perlu proses bertahap.
"Tidak akan langsung diangkat semua pada satu tahun, bertahap. Kita lihat setelah ada usulan resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kemenpan," jelasnya.
Dari catatan Kemenkeu, realisasi belanja pegawai hingga 31 Agustus 2015 mencapai Rp 119 triliun atau 64,8 persen dari target APBN-P 2015 sebesar Rp 183,7 triliun. Sementara di periode sampai 29 Agustus tahun lalu, realisasinya 63,4 persen atau Rp 97,1 triliun dari target Rp 153,2 triliun.
Guru Honor Seluruhnya akan Diangkat CPNS Bertahap Mulai 2016-2019
Sementara itu informasi yang dilansir dari Tribunnews.com bahwa aksi damai guru honorer yang sejak pagi tadi berjalan di Gedung DPR MPR RI, Senayan, Jakarta Selatan dan di Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi hari ini Selasa membuahkan hasil tak mengecewakan.
"Bersyukur dikabulkan tuntutannya.Akhirnya bisa jadi PNS," kata Rahman. Guru honorer selama 13 tahun di SDN Sayang 4 Cianjur, Jawa Barat ini sangat puas terhadap hasil negosiasi yang sejak pagi diperjuangkan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia dan Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I).
"Keputusan dari Kemenpan dan DPR kita guru honor akan diangkat seluruhnya dengan syarat bertahap. Dari 2016-2019," katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa menurut hasil keputusan negosiasi, guru honorer akan diangkat menjadi PNS dengan memprioritaskan umur dari guru honorer. "Yang paling lama dan tua jadi honorer ya duluan diangkat, paling cepat April 2016,"
Badan Kepegawaian Negeri (BKN) menjanjikan nasib guru honorer tidak selamanya merana. Kebutuhan negara terhadap tenaga pendidik jadi peluangnya. Namun, itu semua bisa dilakukan bila guru honorer mempunyai kompetensi bagus.
Kepala Badan Kepegawaian Negeri (BKN) Bima Haria Wibisana menyarankan para guru honorer mulai memperbaiki kompetensinya. Tentu ini bakal menjadi pertimbangan pemerintah mengangkat derajat mereka.
"Kalau tenaga honorer jangan khawatir tidak diangkat, kan mereka punya kompeten, BKN akan pertimbangkan," ucapnya ketika ditemui di gedung BKN, Jakarta, Kamis (7/1). Seperti dilansir dari Merdeka.com
Namun, bagaimana nasib bagi guru honorer tidak lolos kompetensi? Bima menyarankan mereka mengikuti Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Tentu langkah ini memang butuh beberapa tahap dan jangan berharap lekas diangkat.
"Kalau seandainya punya kompeten tapi enggak diangkat juga, bisa ikut CPNS jangan mengharapkan langsung diangkat,"bebernya.
Maka dari itu, pihaknya mengimbau para guru honorer harus mampu bersaing. Sebab, bila ke depannya persaingan masuk PNS bakal ketat.
"Ya seharusnya para honorer tuh gak harus berharap diangkat, coba deh ikut CPNS bersaing sama anak-anak muda. Anak-anak muda zaman sekarang juga kan," pungkasnya.
Kita tunggu bersama janji pemerintah untuk mengangkat tenaga honorer K2 menjadi cpns di tahun 2016 dan tahun-tahun berrikutnya ini apakah akan menjadi kenyataan atau kah hanya janji semata saja.
0 komentar:
Post a Comment